Bocoran nama Menteri Kabinet Jokowi

Pilpres 2014: Isi Pidato Kemenangan Jokowi Setelah Jadi Presiden Indonesia Terpilih

TeknoFlas.com – Pemenang Pemilu Presiden (pilpres) 2014 secara resmi telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (22/7/2014) malam WIB. Pasangan nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) akhirnya ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2014 dan terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2014 – 2019.

Setelah resmi diumumkan oleh KPU menjadi presiden RI terpilih, Jokowi kemudian menyampaikan pidato kemenangan sekaligus pidato politik pertamanya.

Isi Pidato Kemenangan Jokowi Setelah Jadi Presiden Indonesia Terpilih

Jokowi menyampaikan pidatonya itu dengan mengenakan baju batik warna cokelat serta didampingi JK, bertempat di atas Kapal Layar Mesin (KLM) Hati Buana Setia di Pelabuhan Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara.

Jokowi menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, menjadi bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ia juga mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk meninggalkan atribut apa pun pascapemilu, untuk kembali menjadi satu kesatuan, Indonesia.

Berikut ini adalah isi transkrip Pidato Presiden Terpilih 2014, Joko Widodo:

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia telah menetapkan kami berdua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih 2014 – 2019.

Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada bapak Prabowo Subianto dan bapak Hatta Rajasa yang telah menjadi sahabat dalam kompetisi politik untuk mendapatkan mandat rakyat untuk memimpin negeri ini lima tahun ke depan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Saya berharap, kemenangan rakyat ini akan melapangkan jalan untuk mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara kebudayaan.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, perbedaan pilihan politik seakan menjadi alasan untuk memisahkan kita. Padahal kita pahami bersama, bukan saja keragaman dan perbedaan adalah hal yang pasti ada dalam demokrasi, tapi juga bahwa hubungan-hubungan pada level masyarakat adalah tetap menjadi fondasi dari Indonesia yang satu.

Dengan kerendahan hati kami, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, menyerukan kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk kembali ke takdir sejarahnya sebagai bangsa yang bersatu; bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Pulihkan kembali hubungan keluarga dengan keluarga, tetangga dengan tetangga, serta teman dengan teman yang sempat renggang.

Kita bersama sama bertanggung-jawab untuk kembali membuktikan kepada diri kita, kepada bangsa-bangsa lain, dan terutama kepada anak-cucu kita, bahwa politik itu penuh keriangan; politik itu di dalamnya ada kegembiraan; politik itu ada kebajikan; politik itu adalah suatu pembebasan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Pemilihan Umum Presiden kali ini memunculkan optimisme baru bagi kita, bagi bangsa ini. Jiwa merdeka dan tanggung jawab politik bermekaran dalam jiwa generasi baru. Kesukarelaan yang telah lama terasa mati suri kini hadir kembali dengan semangat baru. Pemilihan Umum Presiden telah membawa politik ke sebuah fase baru bukan lagi sebagai sebuah peristiwa politik semata-mata, tetapi peristiwa kebudayaan. Apa yang ditunjukkan para relawan, mulai dari pekerja budaya dan seniman, sampai pengayuh becak, memberikan harapan bahwa ada semangat kegotong-royongan, yang tak pernah mati.

Semangat gotong royong itulah yang akan membuat bangsa Indonesia bukan saja akan sanggup bertahan dalam menghadapi tantangan, tapi juga dapat berkembang menjadi poros maritim dunia, locus dari peradaban besar politik masa depan.

Saya hakkul yakin bahwa perjuangan mencapai Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang berdikari dan Indonesia yang berkepribadian, hanya akan dapat tercapai dan terwujud apabila kita bergerak bersama.

INILAH SAATNYA BERGERAK BERSAMA!

Mulai sekarang, petani kembali ke sawah.

Nelayan kembali melaut

Anak kembali ke sekolah.

Pedagang kembali ke pasar.

Buruh kembali ke pabrik.

Karyawan kembali bekerja di kantor.

Lupakanlah nomor 1 dan lupakanlah nomor 2, marilah kembali ke Indonesia Raya.

Kita kuat karena bersatu, kita bersatu karena kuat!

Salam 3 Jari, Persatuan Indonesia!

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Om Shanti Shanti Shanti Om,

Namo Buddhaya

Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!

Joko Widodo – Jusuf Kalla

22 Juli 2014

Baca Juga  Sengketa Pilpres 2014: Inilah Penyebab Prabowo Gagal di MK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *