Mengapa Google+ Kalah Dengan Jejaring Sosial Lainnya?

11

Teknoflas.com Dunia maya menjadi dunia pilihan nomor dua yang banyak menarik orang untuk bermain di dalamnya, yang tak ketinggalan pula jejaring sosialnya yang dapat di jadikan wadah untuk melakukan percakapan antara dua orang atau bahkan bisa lebih. Di awali oleh Facebook, kemudian muncullah media sosial lainnya yang serupa atau bahkan ada yang lebih berat dan lebih ringan pembawaannya.

Yang tak ketinggalan pula adalah Google, merupakan sebuah perusahaan besar berbasis internet  juga telah menyediakan pasar jejaring sosial dengan memunculkan Google+ pada pertegahan tahun 2011 lalu.

Sayangnya, Google+ tak memiliki banyak minat dan eksistensinya tak setinggi sosial media lainnya seperti Facebook dan Twitter. Mengapa demikian?

Secara teknis, jumlah pengguna Google+ sebenarnya tak kalah dari jejaring sosial lain, malah salah satu yang terbesar. Akan tetapi, hal tersebut terjadi karena Google memberlakukan sistem “satu akun untuk semua layanan”.

Ini artinya, para pemilik akun Gmail udah secara otomatis terdaftar sebagai pemilik akun seluruh layanan Google, termasuk Google+, Google Drive, Google Play Store, dan lain-lain.

Tetapi nyatanya tidak semua pemilik akun Google menggunakan Google+. Yang dengan kata lain dapat disimpulkan, Google+ memiliki banyak pengguna terdaftar, namun bukan pengguna aktif.

Menurut data yang dirilis oleh Kevin Anderson dari perusahaan riset Edward Morbis, saat ini tercatat ada sekitar 2,2 miliar akun Google+ terdaftar. Ironisnya, hanya ada sekitar 6% dari mereka yang benar-benar aktif menggunakan Google+ di sepanjang tahun 2015.

Berbicara kepada Business Insider, salah seorang mantan pegawai Google yang tak mau disebutkan identitasnya mengaku mengetahui masalah utama dari Google+. Menurutnya, Google tak punya fokus jelas dengan Google+.

Di Google+, Google terlalu berusaha menyatukan seluruh konsep jejaring sosial yang ada, seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Kondisi ini membuat pengguna tidak melihat sesuatu yang benar-benar orisinil dari Google+.

Baca Juga  Google Jual Motorola ke Lenovo

Selain itu, sang mantan pegawai juga mengatakan bahwa Google sudah kadung terlambat memasuki bisnis jejaring sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *