Ternyata, Sedikit Bernafas Membuat Hidup Lebih Lama

Yoga-Sunset-Meditation

Teknoflas.com – Ada salah satu cara untuk membuat anda hidup lebih lama. Dari Simon Borg-Olivier, bernapas lebih sedikit dari yang biasa dilakukan sehari-hari dapat dilakukan jika anda ingin hidup lebih lama.

“Semakin sedikit seseorang bernapas, semakin panjang usianya,” jelas Borg-Olivier yang dikutip dari CNN Indonesia.

Menurut Borg-Olivier, intensitas bernapas yang tinggi dalam durasi tertentu tidak membuat peningkatan kadar oksigen yang diperoleh tubuh. Bahkan, hal tersebut dapat membuat tubuh menerima oksigen lebih sedikit.

Seperti berlari. Bila bernapas terlalu cepat, alih-alih merasa lega, justru semakin sesak karena kurangnya oksigen, padahal intensitas bernapasnya sudah tinggi.

Hasilnya akan berbeda jika bernapas dalam kondisi santai. Intensitas bernapas akan melambat dan dalam durasi yang lebih panjang dibanding saat setelah berlari.

Atas asumsi itu, sang guru yoga yang sekaligus fisioterapis menyarankan bernapas dalam kondisi relaks, agar pernapasan meningkatkan asupan oksigen ke tubuh.

Dalam tulisannya di laman Yoga Synergy, Borg-Olivier menjelaskan bahwa pada kondisi normal, seseorang dapat bernapas tiga hingga lima kali dalam satu menit. Namun dalam ajaran yoga, bernapas dapat dikurangi menjadi satu kali namun dengan durasi hingga dua menit.

Itu dianggap berefek memperpanjang umur.

“Di dalam tubuh ada yang namanya Bohr Effect. Saat bernapas, untuk mendapatkan oksigen justru dibutuhkan karbon dioksida. Permasalahannya, semakin sering kita napas dengan cepat maka karbon dioksida lebih banyak keluar, sekaligus dengan oksigen,” kata Borg-Olivier menjelaskan.

Bohr Effect adalah sebuah kondisi fisiologis dalam proses pernapasan yang menjelaskan bahwa kandungan karbon dioksida dalam darah memengaruhi proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin di sel darah merah.

Dalam proses bernapas, darah kotor membawa karbon dioksida hasil metabolisme dalam bentuk asam. Melalui proses kimia tubuh, ia diubah menjadi karbon dioksida untuk “dibuang” ke paru-paru dan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya, oksigen ditangkap hemoglobin dan dibawa ke seluruh tubuh.

Dengan memanfaatkan prinsip Bohr Effect ini, Borg-Olivier meyakini bahwa dengan melatih cara bernapas yang efisien, yaitu dalam kondisi relaksasi dan durasi yang panjang, dapat meningkatkan asupan oksigen. Dampaknya tentu positif untuk tubuh.

“Cara paling mudah untuk melakukannya, lupakan bahwa sedang bernapas. Bila tidak ingat, tubuh akan dalam kondisi relaksasi dan lebih efisien dalam bernapas. Namun perlu latihan juga sehingga mendapatkan napas yang panjang,” kata Borg-Olivier

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *