Nyai Roro Kidul (doc/merdeka.com)

3 Mitos Asal-Usul Ratu Nyai Roro Kidul Di Masyarakat Jawa

Teknoflas.com – Asal-usul Ratu Pantai Selatan alias Ratu Nyai Roro Kidul masih menyimpan sejumlah kisah misteri yang tak pernah habis dibahas. Dia selalu digambarkan sebagai seorang wanita berparas cantik yang gemar mengenakan pakaian dominasi warna hijau.

Banyak pihak penasaran dengan asal-usul sang ratu yang menguasai alam gaib dan segala jenis makhluk halus di laut selatan ini. Berikut sejumlah mitos yang berkembang pesat di telinga masyarakat Jawa.

Nyai Roro Kidul (doc/merdeka.com)
Nyai Roro Kidul (doc/merdeka.com)

1. Keturunan Raja Padjadjaran

Mitos Nyai Roro Kidul disebut putri Kerajaan Padjadjaran yang bernama Dewi Kadita. Karena terlahir dalam keadaan cacat, yakni tubuh bersisik, membuatnya digambarkan sebagai ular naga atau putri duyung.

Karena menanggung malu, Dewi Kadita akhirnya kabur dari kerajaan dan melompat ke pantai selatan dimana memperoleh kecantikan kembali. Oleh karena itu, Nyai Roro tak bisa meninggalkan laut selatan dalam waktu lama.

2. Keturunan Ratu Bilqis

Nyai Roro Kidul dikatakan sebagai keturunan Ratu Bilqis, hasil pernikahan dengan seorang jin. Seperti diketahui, Ratu Bilqis merupakan wanita yang berhasil ditaklukkan oleh Nabi Sulaiman.

Berbeda dari sang ayah yang memiliki raga, Nyai Roro pun dinamai Aurora lalu dibuang oleh ibunya ke tanah jawa. Karena berstatus keturunan jin yang berasal dari golongan ningrat, ia pun menjadi penguasa di tanah jawa.

3. Keturunan Raja Galuh

Menurut tulisan “A Princess from Sunda: Some Aspects of Nyai Roro Kidul” karya Robert Wessing yang dipublikasikan pada Asian Folklore Studies Vol. 56 Tahun 1997, Nyai Roro Kidul disebut sebagai keturunan Raja Galuh Pakuan.

Mitos menyebutkan bahwa Ratu Ayu dari Galuh melahirkan seorang bayi perempuan cantik yang langsung berbicara. Sang bayi menyebut dirinya sebagai penguasa mahluk halus di tanah Jawa dan akan menetap di Laut Selatan.

Baca Juga  Cerita Aura Mistis Rumah Pengasingan Bung Karno Di Ende NTT

Sang bayi yang tumbuh besar menjadi seorang wanita cantik hanya bisa dinikahi oleh raja-raja Islam di tanah Jawa. Setelah 2 abad penantian, Ratu Pantai Selatan ini bertemu Panembahan Senopati yang memimpin kerajaan Mataram Islam pada 1585-1601. Keduanya saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah. Mitos menyebutnya bahwa keturunan mereka adalah Sultan Hamengkubuwono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *