Teknoflas.com – Aksi kelompok militan ISIS lewat bom sarinah pada Kamis siang (14/1/2015) masih menyimpan sejumlah cerita menarik. Salah satunya terkait dugaan keterlibatan gembong narkoba yang telah dijatuhi vonis mati, yakni Freddy Budiman. Tersiar kabar bahwa pria yang telah menjadi mualaf itu bergabung dengan ISIS dan turut mendanai aksi mereka di Indonesia.
Rumor itu beredar cepat di kalangan wartawan dan sempat ditanyakan langsung kepada Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti. Seperti diketahui, Freddy Budiman saat ini tengah mendekam di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Sampai detik ini masih belum dikonfirmasi apakah gembong narkoba itu benar-benar bergabung atau hanya sekedar rumor belaka.
Sempat beredar kabar bahwa pihak kepolisian yang tengah gencar menyergap kampung-kampung narkoba merupakan salah satu upaya penghentian aliran dana untuk kegiatan terorisme. Namun semua itu dibantah langsung oleh Badrodin yang mengatakan aksi penyergapan kampung narkoba tidak memiliki keterkaitan apapun.
“Aksi penyergapan kampung narkoba tidak ada keterkaitan dengan aliran dana terorisme. Semua memang sudah dipetakan begitu, mulai dari Berlan, Kampung Ambon, Kampung Bahari dan sebagainya. Hampir setiap bulan ada razia di sana, emang sarangnya bandar dan pengguna narkoba,” ungkap Badrodin.
Freddy Budiman disebut gabung ke ISIS karena pengaruh dari Aman Abdurrahman yang juga mendekam di Lapas Nusakambangan. Aman Abdurrahman merupakan orang yang dibai’at pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi, seperti dilansir teknoflas.com dari laman Tribunnews. Menurut informasi yang beredar, pergerakan ISIS di Indonesia memperoleh bantuan dari bisnis narkoba jaringan Freddy.
Siapakah Aman Abdurrahman? Ia terlibat pelatihan militer di Aceh dan ditangkap saat berada di Tangerang. Akibat aksi yang meresahkan, ia harus menjalani hukuman 9 tahun penjara dan mendekam di penjara Nusakambangan. Di sana ia diduga telah mempengaruhi Freddy Budiman agar mau gabung ke ISIS dan turut mendanai aksi pergerakan di Indonesia.