TEKNOFLAS.COM — Pemegang saham Twitter menggugat Tesla, CEO SpaceX Elon Musk, dan Twitter atas masalah pengambilalihan yang terus membuat harga saham Twitter turun.
Tindakan Musk melanggar beberapa undang-undang bisnis yang berlaku di wilayah tersebut, menurut dokumen litigasi yang diajukan di pengadilan di California, AS.
Hukum yang menjadi dasar litigasi berkaitan dengan ketidakpastian pembelian atau penyelesaian perjanjian pembelian oleh pemilik bisnis atau investor setelah dibuat.
Seperti diketahui, Musk setuju untuk mengakuisisi Twitter pada akhir April senilai $44 miliar (sekitar Rs 634 triliun). Saat itu, Twitter dihargai $54,2 per saham (sekitar 750.000 rupee).
Pada hari Minggu, 29 Mei 2022, saham Twitter turun menjadi $40 per saham (sekitar Rs 580.000), menurut data MarketWatch.
Karena saham Twitter terus turun, penurunan harga ini tentu saja akan memberikan diskon kecil bagi pemegang saham.
Oleh karena itu, wajar jika pemegang saham mengajukan keberatan atas langkah Musk menyelesaikan akuisisi Twitter untuk sementara waktu.
Dalam gugatan, pemegang saham menjelaskan bahwa “karena penurunan harga saham, hingga 25% dari harga akuisisi dapat dinegosiasikan ulang, yang akan menjadi $11 miliar lebih murah daripada rencana semula ($44 miliar).” Dokumen dilansir KompasTekno dari CNBC, Minggu, 29 Mei 2022.
Khawatir tentang bot di Twitter
Seperti diberitakan sebelumnya, Musk mengatakan dia menunda pembelian Twitter-nya karena ada sejumlah akun bot di platform yang dikenal sebagai “akun spam”.
Kontributor Twitter juga menantangnya dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan AS di California.
Menurut mereka, langkah Musk hanyalah cara untuk memanipulasi pasar, menyebabkan harga saham Twitter turun dan, pada akhirnya, menjadi lebih murah.
Mereka juga menganggap logika Musk sebagai cara untuk menemukan ‘luka’ Twitter, yang dapat menyebabkan kehancuran.
“Musk terus membuat banyak pernyataan, tweet, dan melakukan praktik bisnis untuk mendiskreditkan pengambilalihan Twitter,” tulis kontributor Twitter.
“Ini bisa dilakukan untuk menurunkan nilai akuisisi atau mencabut proses pembelian dari Twitter,” tambah mereka.
Musk dan Twitter belum mengomentari gugatan yang diajukan oleh pemegang saham startup Jack Dorsey.