TEKNOFLAS.COM – Kementerian Perindustrian mengubah sistem subsidi minyak goreng dengan dana dari Badan Pengelola Dana Penanaman Kelapa Sawit (BPDPKS) menjadi hak pengusaha untuk mengekspor minyak goreng.
Menteri Perindustrian (Kemenferrin) Putu Juli Ardika, Direktur Pertanian dan Perindustrian, mengatakan perubahan ketiga Permenperin Nomor 8 Tahun 2022 dipicu oleh keputusan Menteri Perindustrian pada tahun 2022. Minyak goreng berkapasitas tinggi untuk kebutuhan masyarakat, mikro dan bisnis. Kecil dari segi pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Dalam Permenperin Bhutto mengatakan, perusahaan diberi opsi untuk mengubah subsidi minyak goreng curah menjadi klaim ekspor.
Bhutto mengatakan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (30 Mei 2022) bahwa “opsi terbuka untuk menegaskan hak ekspor ke BPDPKS berdasarkan Perubahan Ketiga Permenperin No. 26.”
Bhutto menambahkan, subsidi sudah dihapuskan, namun pemerintah memastikan harga minyak goreng curah terjangkau oleh masyarakat.
Bhutto menjelaskan, 35 dari 75 perusahaan yang berperan dalam pendistribusian minyak goreng curah yang saat ini didukung dana BPDPKS telah mengajukan izin ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng.
Artinya, 35 perusahaan tidak lagi mendapat subsidi dari BPDPKS setelah mendapat izin ekspor dari Departemen Perdagangan.
“Mereka eksportir ke produsen minyak goreng. Kami masih menunggu. Sementara itu, kami telah menyerahkan data 35 perusahaan ke Kementerian Perdagangan dan menyatakan bersedia mengubah subsidi (yang harus dibayar di BPDPKS) menjadi hak ekspor. ” dia berkata.
Bhutto juga mengungkapkan realisasi distribusi minyak goreng massal bersubsidi.
Ia mengatakan pada Maret 2022, realisasi penyaluran minyak goreng bersubsidi tercatat 64.586,26 ton (33,18% dari kebutuhan).
Sedangkan minyak goreng curah yang disubsidi April lalu sebanyak 2.1835,14 ton atau 108,32% dari total kebutuhan 194.634.000 ton.
“Kinerja distribusi sampai saat ini 442.672,27 ton atau 75,81%. Ini total kumulatif. Ada 75 industri terkait, 299 distributor 1, 1.370 distributor 2 dan 28.060 pengecer. Ya kata Bhutto pindah.