Didi Petet Dibuatkan Acara Teater Dengan Tema Wajah Rinduku

034864500_1431665232-Didi-petet-150515

Teknoflas.com – Sejak 15 Mei 2015 lalu seniman besar Indonesia, Sudah terhitung 40 hari sudah, mengingat Didi Widiatmoko atau yang lebih dikenal dengan nama Didi Petet pergi untuk selamanya. Didi meninggalkan satu istri dan enam anak.

Didi Petet meninggalkan dunia seni Tanah Air yang jelas membuat sedih para pelaku dan pecinta seni, khususnya seni peran.

Untuk mengenang jasa almarhum, para kerabat dan sahabatnya menggelar acara teater dengan tema Wajah Rinduku di tempat dahulu pria kelahiran Surabaya 12 Juli 1956 ini belajar dan mendalami akting, di IKJ (Institut Kesenian Jakarta).

Acara dimulai dengan suasana haru ketika seorang mahasiswa IKJ muncul sambil menyanyikan lagi “Rindu Setengah Mati” milik D’Masiv dengan diiringi alunan piano yang seolah menyayat telinga para pendengar.

Keharuan semakin bertambah, ketika anak sulung Didi Petet, Gentar Jagat Raya memberikan sambutan. “Terlalu banyak cerita dan kejadian yang saya alami bersama bapak, hingga sulit untuk memilih satu cerita terbaik,” suara Gentar terdengar lirih di Ruang Teater Luwes IKJ, Selasa (23/6/2015) malam.

“Sebagai seorang ayah, beliau terlalu sempurna buat kami anak-anaknya. Kami merasa belum cukup membahagiakan beliau,” terangnya.

Gentar pun teringat sebuah kejadian yang membuat dirinya semakin sedih. Kala itu, Didi Petet menjuarai sebuah penghargaan sebagai insan film.

“Pernah sewaktu bapak dapat penghargaan. Kami menyaksikannya dari televisi. Sambil megang piala, bapak bilang penghargaan yang diterimanya dipersembahkan untuk kami anak-anaknya.”

“Selesai acara, beliau menelepon saya, dan saya teringat kata sambutan dari bapak saat mendapat penghargaan, dan saya menangis. Saya meminta maaf saat itu, karena saya belum bisa membahagiakan beliau, tetapi beliau bilang. ‘Gentar, apa adanya kamu pun sudah membahagiakan bapak dan ibu,'” cerita sang putra.

Tangis Gentar pun pecah di ruangan tersebut. Sambil terisak, Gentar mengatakan. “Semoga yang ditinggalkan almarhum adalah kenangan yang baik, kenangan yang manis,”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *