Sejarah Adanya Qurban Dalam Momen Hari Raya Idul Adha

qurban

Teknoflas.com Tak lama lagi umat Islam diseruluh dunia akan merayakan hari kebesaran Islam yang identik dengan qurban yaitu Hari Raya Idul Adha yang ke 1436 H, jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dan pemerintah telah menetapkan bahwa hari raya Idul Adha sendiri yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah itu di tetapkan secara umum jatuh pada tanggal 24 September 2015.

Meski terdapat perbedaan antara ormas Islam Muhammadiyah dan ketetapan pemerintah mengenai jatuhnya hari raya Idul Adha ini, tetap saja umat Islam akan merayakan hari besar ini dengan penuh suka cita. Hari raya yang biasanya disebut sebagai lebaran haji ini karena memang pada momen hari raya ini adalah waktu yang ditetapkan Allah kepada umat manusia untuk melaksanakan rukun islam yang ke lima yaitu ibadah haji ke tanah suci Mekkah, yang tak kalah pentingnya juga adalah momen untuk berqurban berupa hewan baik sapi ataupun kambing, dimana pelaksanaan hewan qurban ini merujuk pada peringatan akan kisah nabi Ibrahim dan anaknya Ismail.

Saat itu, Allah memberi cobaan pada nabi Ibrahim, beliau diuji tidak mendapatkan seorang anak laki-laki dari isteri yang dinikahinya. Karena sangat menginginkan adanya keturunan laki-laki, nabi Ibrahim pun selalu meminta kepada yang maha kuasa, sampai pada saatnya nabi Ibrahim mengeluarkan sebuah nazar apabila beliau memperoleh anak laki-laki sebagai keturunannya. Ia bernazar akan menyembelih anak itu sebagai qurban karena rasa baktinya terhadap gusti Allah SWT apabila nantinya Ibrahim memperoleh anak laki-laki dari sang isteri.

Allah yang maha mendengar pun mengabulkan doa sang nabi, ia diberkahi anak laki-laki yang tampan. Ketika anaknya menginjak usia remaja, Allah datang dalam mimpi Ibrahim untuk menagih janji atas nazar yang pernah ia ucapkan dahulu. Awalnya, nabi Ibrahim menghiraukan mimpi itu, kemudian mimpi itu datang tiga kali berturut-turut dengan perkataan yang sama yaitu tagihan nazar untuk mengqurbankan anaknya. Sempat ragu, kemudian nabi Ibrahim shalat istiharah dan menemukan jawaban bahwa itu memang benar-benar tagihan yang datang langsung dari Allah bukan dari godaan setan atau jin.

Baca Juga  Beda Tanggal Lebaran, Muhammadiyah Minta Pemerintah Liburkan Tanggal 23 September

Karena nazar itulah, maka nabi Ibrahim pun terpaksa mengatakan kepada Ismail, anak laki-laki yang dimaksud itu untuk bersedia menjadi qurban atas nazar sang ayah. Luar biasanya, Ismail yang juga merupakan seorang nabi itu bersedia dengan penuh rasa ikhlas menjadi qurban apabila permintaan itu datangnya langsung dari Allah SWT atas nazar yang pernah dilontarkan nabi Ibrahim sebelum memiliki anak laki-laki seperti sekarang.

Ketika qurban itu hendak dilaksanakan, nabi Ibrahim sendiri yang mau melakukan penyembelihan terhadap anaknya, Allah kemudian mengganti sosok Ismali dengan seekor domba, Allah memang sengaja menguji kesabaran kedua nabi ini. Hingga akhirnya jadilah daging qurban dari domba itu dibagikan kepada seluruh masyarakat terutama masyarakat yang tak mampu.

Saat ini qurban yang memang disisi lain dianjurkan oleh Allah dan merupakan momen tepat untuk saling berbagi bersama banyak dilakukan oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia, karena memiliki manfaat yang baik untuk kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *