TeknoFlas Portal Berita dan Informasi Terkini
Status Gunung Raung di Jawa Timur kembali dinyatakan siaga. Meskipun demikian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar tidak panik dan tetap tenang.
Menurut penuturan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, pemerintah akan terus mengantisipasi aktivitas gunung raung terkini yang berada di tiga wilayah kabupaten yaitu Jember, Bondowso dan Banyuwangi.
Semua pihak terkait, mulai dari BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan sebagainya sudah melakukan rapat koordinasi guna menghadapi kemungkinan erupsi.
“Saat ini belum ada gejala-gejala timbulnya letusan Gunung Raung. Kami sarankan untuk mengikuti semua rekomendasi PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Jika radius letusan gunung hanya tiga kilometer, jangan bilang 20 kilometer. Sama saja itu bikin panik masyarakat,” ucap Kepala BNPB, Syamsul Maarif, dilansir Teknoflas dari laman CNN Indonesia, Jumat (10/7/2015).
Ternyata status Gunung Raung yang meningkat tak hanya di Jawa Timur saja. Seperti diketahui, Indonesia memiliki satu gunung berstatus awas, tiga gunung berstatus siaga dan 18 gunung berstatus waspada. Demi mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, BNPB segera memasang 200 rambu peringatan.
“Kami bakal memasang 40 rambu peringatan sebelum Hari Raya. Adapun rambu memuat tulisan seperti ‘Anda memasuki area tiga kilometer’ dan seterusnya sesuai rekomendasi peringatan PVMBG,” ucap Syamsul.
Dalam beberapa hari terakhir, media terus diramaikan berita Gunung Raung meletus. Sejatinya gunung ini memiliki tipe letusan strombolian, artinya cakupan bahayanya tidak begitu meluas. Hal itu dikarenakan lontaran material pijar cukup berat dan kawah gunung sudah terbuka sehingga tak ada penumpukan energi untuk memicu letusan lebih besar.
Umumnya letusan gunung ini tidak begitu kuat, tapi berlangsung terus-menerus. Sampai kapan erupsi akan berlangsung? Saat ditanyai pertanyaan tersebut, BNPB belum bisa memastikan.
Status Gunung Raung pernah meningkatkan ke siaga level III pada tahun 2012 silam dan berlangsung selama beberapa bulan. Hingga kini BNPB terus memantau kondisi gunung, baik pengukuran kualitas udara dan aktivitas seismik untuk mengetahui peningkatan atau penurunan aktivitas gunung yang memiliki sejarah kelam dalam 5 abad terakhir.
