investasi produsen bir alami kemacetan

Investasi Produsen Bir Alami Kemacetan

investasi produsen bir alami kemacetan
investasi produsen bir alami kemacetan

Indonesia memiliki produsen perusahaan bir terbesar, PT Multi Bintang Indonesia. Baru-baru ini perusahan bir terbesar di Indonesia tersebut mengabarkan mengalami kerugian pada tahun pertama 2015 ini. Hal ini disebabkan oleh larangan keras penjualan bir yang sudah dilakukan secara bertahap dibeberapa minimarket di Indonesia. Pendapatan bersih mengalami penurunan sebesar Rp 107 triliun dari tahun ke tahun untuk triwulan pertama pada 2015. Perusahan tersebut juga melakukan penunadaan rencana investasi sebesar Rp 635 miliar, karena larangan penjualan bir menjadi ketidakpastian pada masa depan regulasi.

Larangan tersebut merupakan sebuah larangan yang diputuskan oleh Kementerian Perdagangan khususnya melarang sejumlah minimarket menjual minuman beralkohol lebih dari kadar alkohol 1%. Keputusan tersebut baru efektif pada 16 april ini. Paritel dipertahankan sudah melakukan pengurangan stok sejak januari 2015. Meskipun kita masih dapat menemukan bir masih beredar di supermarket  dan restoran, pihak distributor bir merasa cemas dan takut merugi dengan mengingat toko kecil dan minimarket yang dilarang menjual bir. Padahal dari toko kecil dan minimarket tersebut mereka dapat menyumbang keuntungan sebesar 60% dari semua penjualan bir di Indonesia. Sebab, grosir tradisional merupakan salah satu saluran distribusi penting yang dilakukan bagi sebagian besar barang konsumen di Indonesia, termasuk bir.

Dari keputusan ini, pihak perusahaan juga berkomentar dan mengkritik pemerintah yang terlalu cepat memutuskan perihal ini, sehingga perusahaan belum memiliki ancang-ancang baru untuk mempertahankan industrinya. Bagi mereka, hal ini merupakan kebijakan yang siap tembak tanpa memikirkan implikasinya. Bukan hanya keputusan tentang larangan penjualan bir saja. Beberapa keputusan yang sudah dibuat oleh pemerintah sama sekali tidak mempertimbangkan hasil akhirnya. Seperti larangan penjualan pakaian bekas dan pembatalan ribuan ijin impor pada desember yang lalu.

Baca Juga  Indonesia Siap Meriahkan Festival di New York Dengan Busana Muslim

PT Multi Bintang mengalami penurunan laba dan pendapatan perusahaan sebesar 23% jika dibandingkan pada periode tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi utama karena pengurangan stok. Pihak perusahaan juga mengatakan ketidakpastian hukum akibat regulasi ini kemungkinan besar akan menghambat investasi puluhan juta dolar yang dialokasikan perusahaan guna meningkatkan kapasitas produksi. Karena Indonesia hanya menyumbang sebagian kecil dari total penjualan bir global untuk produsen bir besar seperti Heineken dan Guinness, namun nilai berkembangnya kelas menengah menjadikan Indonesia pasar yang menarik bagi ekspansi perusahaan lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *